13 Desember 2008

Idul Qurban di SD Putra

Seperti tahun lalu, setelah sholat Ied, kami ke SD Putra, untuk menghadiri acara Qurban di sana.
Aku, Asyila, dan Nadira ke SD, mamanya tidak ikut karena masih sakit.
Asyila di sini ikut qurban kambing atas nama mamanya.
Nadira ikut karena pasti dia senang bermain melihat kambing dan sapi di sana.
Setelah sambutan dari kepala sekolah, acara dilanjutkan.
Bangga juga karena aku yang dipercaya untuk secara simbolis menyerahkan kambing dari orang tua murid ke panitia Qurban.
Untuk tahun ini, SD Putra lumayan juga, Sapi=2, dan Kambing=23, memang menurun dibanding tahun lalu, tapi yang penting dagingnya bisa untuk dibagikan ke para fakir miskin, dan sebagai sarana pembelajaran bagi para murid untuk "berbagi" dan peduli kepada fakir miskin.

12 Desember 2008

Hi Fi yang canggih

Jaman sekarang barang elektronik sudah sangat canggih.
Tape deck (dulu namanya) hanya untuk memutar kaset, kadang digabung dengan radio, dan juga CD/DVD.
Kini, Hi Fi namanya, selain yang di atas tadi, dia menyediakan port masa kini, yaitu port USB dan port untuk memory card.
Jadi, kebayang khan USB dan memory card yang bisa nyimpan ratusan lagu bisa dicolok ke Hi Fi, waaah, puas deh ndengerin lagu, dan sekalian bisa karaoke. Keluarga jadi senang.

Asyila sedang berkaraoke. Hi Fi-nya yang sebelah TV.














Dan ini Nadira sedang berkaraoke.

Cacar air lagi

Waduuuh, sebulan sudah berlalu, tapi ternyata topiknya masih seputar cacar air.
Pertama Asyila yang kena cacar air. Selama seminggu dia tidak boleh masuk sekolah, walaupun tidak lemah tetap tidak boleh masuk, kalau dipaksain masuk sekolah, sama saja membiarkan temannya tertular, karena penularannya adalah melalui udara.

Seminggu berlalu, dan saat Asyila sudah 90% pulih, sayang sekali Nadira adiknya ternyata ketularan. Gantian dia yang cacar air. Ke dokter lagi, IGD lagi, dr. Specialis anak lagi. hapal rasanya apa yang dikatakan dokter karena baru saja ngurusin kakaknya yang sama sakitnya.
Sepertinya sakit bukan yang diinginkan, tapi, ambil hikmahnya saja, sekali mereka sakit cacar air, Insya Allah, untuk selanjutnya jadi kebal terhadap cacar air.

Setelah Asyila dan Nadira kena, hal yang tidak disangka-sangka, istriku Endang, pas waktu itu mau pulang ke Jakarta dari tugas di Medan (5 Desember 2008), "Mas, nanti sampai di Jakarta malam, 21:00, kita langsung ke dokter ya". "Iya" kataku. Setelah istriku pulang, dilihat, ternyata sudah keluar bintik-bintik cacar air. Malam itu juga kami ke dr. Ternyata benar... cacar air. Ya, semoga lekas sembuh lah. Diberi obat , tapi hanya sedikit.

Dua hari berlalu, obatnya ternyata kurang manjur, lalu kami ke Yadika Pondok Bambu, untuk berobat lagi, diberi obat yang lebih lengkap, dan wanti-wanti, kalau belum sembuh benar, jangan masuk kantor dulu, kasihan teman lainnya.
Jadi kini, kedua anakku udah sembuh, istriku, masih masa penyembuhan.

Aku, ya, alhamdulillah, bisa menjadi orang yang berguna, ngurusin yang sakit, dan... semoga tidak ketularan.

11 November 2008

Sakit Cacar Air

Hari Jumat pagi kemarin (7 Nov 08), Asyila mengeluh gatal di beberapa bagian badannya. Kami lihat, ternyata banyak bintik di kulitnya, namun hari itu dia semangat sekali ke sekolah, lalu nanti sore ada ujian English di ECT.
Jam 9-an, istriku dapat sms, ternyata teman-teman Asyila (8 anak) pada tidak masuk karena pada kena cacar air.
Ya sudah, akhirnya sorenya aku ijin, lalu setelah ujian English, dia kubawa ke Hermina.
Seperti diperkirakan, dr. Zul mengatakan bahwa Asyila kena cacar air.
Jadi memang untuk anak seumuran Asyila (7 tahun), kena cacar air tidak mengganggu aktifitasnya, tidak panas, tidak demam, tidak rewel.
Oleh dr. Zul diberi 5 macam obat, cara pemakaiannya:
1. Sabun cair, yang dioles ke bintik cacar sebelum mandi.
Pemakaiannya, oleskan ke luka/bintik, lalu 20 detik kemudian harus dibilas dengan air bersih. Lalu mandi seperti biasa.
2. Salep, yang dioles (atau lebih tepatnya di-totol totolin ke luka/bintik).
3. Bedak, untuk ditaburkan ke badan setelah mandi.
4. Obat puyer, 2 macam, dosis: 3x sehari.

Pesan dari dokter ya, tidurnya jangan gabung dulu sama adiknya (Nadira).
Ternyata Asyila pengertian, sudah 2 hari ini dia tidur di R. Keluarga (kasur dipindah ke sini), sementara adiknya tidur di kamar.

Beberapa site internet yang membicarakan cacar air yang sempat saya lihat:
1. http://selimuthati.multiply.com
2. http://obrolanku.blogspot.com
3. http://drarief.com
4. http://cahyogoblog.blogspot.com

Asyila sedang bermain bersama bonekanya.

04 November 2008

Lebaran 2008

Komitmen... Ini yang wajib dipertahankan. Ya... komitmen.
Lama sekali tidak posting berita baru di sini. Memang... harus ada komitmen agar blog ini rutin di-update.

Lebaran 2008 memang sudah lewat, namun ada yang unik di sana.
Seminggu sebelum lebaran, kami membeli parcel untuk dipajang.
Asyila dengan kreatif-nya, membuat tulisan karyanya: "Selamat Idul Fitri..." dengan gaya tulisannya yang khas anak-anak.
Setelah lebaran tiba, parcelnya tidak langsung dibuka, nunggu sampai semua tenang (maksudnya urusan salaman atau pergi ke saudara, ka luar kota beres).
Senang rasanya, melihat anak-anak rame mbuka parcel. Nadira mbantuin kakaknya dengan semangat.

09 Juli 2008

Bulutangkis di halaman

Saat saat ini, Asyila lagi menikmati masa liburan.
"Bee Magazine" yang bertumpuk di-embatnya, terutama bagian "Mencari gambar janggal" dan "Mencari gambar tersembunyi".
Tapi, tidak hanya berkutat di kamar, dia juga mengisi waktu dengan bermain di luar bersama adiknya, kadang mereka memasang tenda di halaman, beberapa boneka dimasukin tenda.
Bener bener main rumah rumahan.
Selain itu, mereka juga senang main bulutangkis, Asyila biarpun belum jago "menangkis" shutle cock, tapi yang penting rame.
Nadira juga, biarpun megang raketnya asal, tapi bahagia banget bisa nemenin kakaknya maen.

08 Juli 2008

Kembali ke Jakarta

Istriku yang berhari-hari tugas keliling Jawa Timur akhirnya Jumat tanggal 4 Juli 2008 balik ke Jakarta. Aku, Asyila, dan Nadira njemput di Bandara.
Anak-anak seneng sekali, selain njemput mamanya, sekalian liat banyak pesawat.
Asyila memang agak nggak enak badan sich (mungkin masih terbawa capeknya outbound), tapi semua senang di bandara.
Selamat datang kembali ke Jakarta.

07 Juli 2008

Outbound di Cisarua

Asyila ikut les Inggris di ECT, dan tanggal 2 Juli kemarin, mengadakan acara outbound ke Cisarua Puncak.
Acaranya sich OK punya kalau menurutku, karena, tidak hanya bermain, tapi banyak unsur pendidikannya. Anak didik ECT yang ikut sekitar 80 anak, dibagi dalam 10 kelompok, tiap kelompok membuat yel yelnya sendiri.
Nama groupnya Asyila yaitu "dolphin", lagunya sederhana tapi bikin semangat:

"Misi permisi dolphin mau lewat, kalau nggak dikasih urusan bisa gawat
Orang orangnya OK miss nya juga OK
Pasukan dolphin memang yang paling OK"

Outboundnya macam-macam, ada flying fox (bergantung di tali lalu meluncur), ini yang paling disukai, jalan di atas tali, lalu ada permainan mengeluarkan bola dari tabung dengan cara tabungnya harus diisi air agar bolanya naik, dan masih banyak lagi.

Buat orang tua yang mengantar, diadakan acara dialog dengan pakar anak, salah satunya yaitu Ibu Evita Adnan. Acaranya padat sekali deh.

Setelah outbound dan makan siang, lalu anak-anak berenang. Setelah mandi, lalu penyerahan hadiah. Semua dapat hadiah dengan kategori yang berbeda, contohnya group yang paling banyak protes...

Jam 4 sore baru balik ke Jakarta. di bis, Asyila udah kecapean. Tidur dia.

01 Juli 2008

Ulang tahun yang lain dari yang lain

Saat-saat sekarang sebenarnya masih dalam rangka ulang tahun perkawinan kami (tepatnya tanggal 25 Juni 2000 kami menikah).
Kalau boleh melihat ke belakang, atas rahmat-Nya, dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan pada keluarga kami.
  • Anak, dari 0 (nol), lalu 1, dan kini sudah 2.
  • Pekerjaan saya, pindah beberapa kali, dan alhamdulillah selalu ada peningkatan, baik materi, pengalaman, juga ilmu.
  • Pekerjaan istri, pun demikian, meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
  • Rumah, tadinya tinggal di Citra Gran Cibubur (30 km dari Jakarta), dan kini kami tinggal di Pondok Bambu (hanya 8 km dari Pancoran), dengan ukuran yang jauh lebih luas dan suasana yang lebih nyaman.
  • Dan masih banyak lagi hal lainnya
Saya kalau sudah bekerja suka workaholic, sampai jam 2 dini hari atau sampai besoknya lagi, di-jabanin, sabtu harus masuk, dihadapin, sampai keluar kota, dilakonin, akhir-akhir ini memang sudah jarang lembur sich, tapi masih terasa semangatnya.

Lucunya,
sekarang istriku yang mengikuti jejakku, pulang sampai malam, Sabtu kadang ke kantor, dan sekarang, lagi tugas ke luar kota, ke Jawa Timur, bukan cuma ke Surabaya, tapi juga ke Malang, Pasuruan, Kediri, Probolinggo, dan Jember.

Benar-benar lain malam ini (Selasa dinihari,00:34)
Aku di Pondok Bambu bersama anak-anak, istriku di luar kota jauh dari kami,
biasanya jam segini, aku hanya melihat istriku mbuat susu untuk Asyila dan Nadira, eh, malam ini, aku sendiri yang mbuat susu, berusaha agar mereka meminumnya, dan harus habis pula.

30 Juni 2008

Bobo Fair 2008

Setelah anak-anak mandi di atas, acara selanjutnya bagi kami adalah pergi ke Bobo Fair di JHCC, pergi ke sana pagi (10:00), ternyata parkir sudah padat, di pintu masuk dapat karcis dan bayar Rp 2000, lalu pas parkir, seperti biasa, ada yang minta uang lagi Rp 5000.
Bisa dibilang tiap tahun kami selalu nonton (operet di) Bobo Fair, maklum, anak masih belia, tahun ini judulnya adalah "Konya Konya Lonya".
Ya, kalau nonton operet bareng anak gini kami semangat banget, kalau nonton bioskop, kayaknya kami udah lupa (udah 7 tahun, atau semenjak nikah, kami belum nonton lagi di bioskop).
Di sana selain banyak arena bermain, juga ada arena edukasi-nya:














Sedangkan di dalam theatre, nyaman sekali:

Bersama di hari libur

Waktu itu, Sabtu lalu, 28 Juni 2008, aku dan Yayang di rumah, libur, Asyila dan Nadira seneng banget, mereka pagi ngajak main apa aja, main di garasi, main pasir, main blimbing wuluh, lalu mereka minta mandi di atas, ya, kami tidak perlu beli pelampung tempat mandi dari plastik, karena mereka langsung nyemplung aja ke bak.
Dan ini suasana kampung kami dilihat dari atas rumah kami (Pondok Bambu), pandangan ke arah Timur:

23 Juni 2008

Puspa Iptek Sundial

Judul di atas tidak ada hubungannya dengan Titiek Puspa, bukan juga dengan kosmetik atau semacamnya. Judul di atas merupakan singkatan dari: Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sedangkan Sundial maksudnya adalah Jam Matahari.
Judul di atas merupakan nama bangunan, yang terdapat di daerah Bandung, tepatnya di Kota Baru Parahyangan, jika dari Jakarta, belum sampai pintu tol Pasteur. Jika dari Bandung, keluar tol Padalarang Cianjur.
Penulis bersama keluarga mengunjunginya dalam perjalanan pulang setelah menghadiri acara perkawinan di Wisma Antariksa Bandung pada tanggal 21 Juni 2008.
Terlihat di gambar, bangunan iptek yang sekaligus merupakan jam matahari raksasa.
Di bagian kiri, di bagian yang berwarna biru, merupakan penanda waktu raksasa, sedangkan jarum untuk bayangannya, adalah gelagar tengah atapnya.
Pada gambar di atas, terlihat gnomon (batang tengah atapnya yang bayangannya digunakan sebagai penanda waktu)
Sedangkan pada gambar berikut, masih di gedung yang sama, namun merupakan sundial yang lebih kecil, di bagian depan bangunan, waktu itu menunjukkan sekitar pukul 3 sore.
Ingin tahu lebih jauh, silahkan browsing ke www.thebiggestsundial.com.

Meja yang bisa menghilangkan beberapa anggota badan.

Berpose di ruang tertinggi Puspa Iptek:

21 Juni 2008

Ngodong Odong

Senangnya kami bila di sela kesibukan kami masih sempat ngurusin 2 anak kami.
Jarak kedua anak kami sekitar 4 tahun. Asyila 6 th, sedangkan Nadira 2 th.

Foto di bawah adalah fotoku, yang lagi nyenengin anak dengan cara ngodong odong. Bukan cuma nungguin anak, tapi terjun langsung mengendarai odong odong (ngodong odong).
Yang moto adegan tersebut istriku ?
Ya iya lah, masa ya iya dong.

20 Juni 2008

Naruto dan Sakura

Asyila hampir kenaikan ke kelas 2 SD, kalau sore pas ketemu kami, senangnya main tebak-tebakan, idenya aja ada dia, karena kalau pagi di sekolah selalu bermain bersama temannya, dan main tebak-tebakan pula.
"Kalau ditutup dua, nggak bisa keluar, tapi kalau cuman satu malah bisa keluar", apa hayo, bernada menang, tapi memang, kami berdua, emak dan bapaknya, nyerah nggak tahu. Eeh, ternyata jawabnya ialah: orang buang ingus (nggak mungkin khan lobang idungnya ditutup dua-duanya).
"Hewan apa yang paling kaya", katanya lagi, kami tebak belibis, masih salah katanya, ternyata adalah siput atau keong, dia paling kaya karena ke mana-mana selalu membawa rumah, iya juga sih, rumah khan lebih mahal dari bis.

Beberapa hari ini, dia lagi suka banget nyanyi berantai Naruto maupun Sakura:
Naruto
Naroto to to to topi pi pi pi pisau so what gitu lho lo lo lo louhan han han han hantu tu tu tu tulang lang lang lang langit ngit ngit ngit ngitung tunggu gu gu gu gunting ting ting bukan permen ting ting bukan biskuit mari kita main bersama orang kemping.

Sakura
Sakura ra ra ra raket ket ket ket ketek tek tek tek teko ko ko ko kopi pi pi pi pisau so what gitu lho lo lo lo louhan han han han hantu tu tu tu tulang lang lang lang langit ngit ngit ngit ngitung tunggu gu gu gu gunting ting ting bukan permen ting ting bukan biskuit mari kita main bersama orang kemping.

Kalau dia nyanyi di rumah, sambil megang tangan adiknya, wah, dua duanya njoget. Aduh ramenya.


19 Juni 2008

Dua hari dua dokter

Asyila telah menyelesaikan ulangan umumnya, di sela masa "tenang"nya itu, ada kegiatan yang harus kami lakukan karena memang sengaja ditunda.
Asyila harus ke dokter gigi, karena ada gigi serinya yang sudah tumbuh, sementara gigi lamanya belum tanggal. Khan lebih aman jika dilakukan setelah ulangan.
Karena kami memilih hari Sabtu, 14 Juni 2008, drg. Hendri Fayoh prakteknya di RS. Hermina Depok, maka hari itu, kami sekeluarga berkelana sejauh sekitar 50 km ke daerah yang mengingatkan orang pada kampus UI.
Dicabut giginya sich cuma 10menit, tapi, perjalanannya, sekitar 3 jam, macet booo. Itu baru berangkatnya, belum pulangnya.


Esoknya, Minggu, 15 Juni 2008, giliran Nadira kami bawa ke RS. Hermina Jatinegara, dia mengeluh telinganya sakit.
Setelah diperiksa di IGD, disimpulkan, tidak ada hal yang parah atau patut dikhawatirkan. mungkin Nadira sakit karena radang. Alhamdulillah.

09 Juni 2008

Ulangan Umum SD

Mulai hari ini, Asyila akan menempuh ujian kenaikan kelas (ke kelas 2 SD Putra). Kami sebagai orangtuanya yang stress, anaknya belajarnya sepertinya seadanya. Tapi, kalau diingat khan anak umur segitu daya ingatnya tajam. Ya, semoga dia dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar.

Kalau adiknya. Wah, Nadira, alhamdulillah makin pintar saja. Sudah tahu komputer dia, kalau mama atau papanya nyalain komputer, dia langsung bilang: "Main game yuk". Belum tentu kami turuti, tapi minimal umur segitu dia sudah kenal komputer.

Kembali nge-blog

Lama juga tidak nge-blog, sekitar 2 bulan vakum.
Bukan karena malas, tapi... banyak sekali urusan.
Hari ini (8 Juni 2008) kami mengadakan tahlilan untuk mengenang 40 hari wafatnya ibu Sri Hartuti.
Acaranya dilakukan di Cipinang Bali, dengan mengundang tetangga dan saudara.

28 Maret 2008

Jendela Mobil Kena Jigong Zebra

Setelah acara Syukuran dan UlTah Nadira waktu itu, kami masih mempunyai 1 acara puncak yang benar-benar kami lakukan di "Puncak".
Tanggal 24 Maret 08 pagi, kami ke Puncak ke Vila Kepodang.
Ini memang hari Senin, tapi saya dan istri memang sudah ambil cuti.
Perjalanan lancar karena kami lewat tol JORR yang baru yang menghubungkan tol Cikampek dengan Jagorawi.
Kami sekeluarga + 2 maid naik Taruna dari Pondok Bambu, sedangkan Kijang yang dinaiki eyang, enin + maid dari CipMur.
Kami sampai duluan di Puncak.
Seperti biasa, udara puncak memang sejuk, ..., dingin malah. Jam 11-an pagi, ternyata Asyila minta berenang (di bagian belakang vila ini memang ada kolam renangnya), ya sudah, kami berenang, adiknya (Nadira) juga tak mau kalah, biarpun dingin, nyemplung juga.
Hari ini kami hanya di Vila.
Selasa, 25 Maret 08, kami ke TSI (Taman Safari Indonesia), sangat berkesan men, di TSI acaranya padat:
1. Muterin area naik mobil, hewan-hewan di sini dibiarkan benar-benar alamiah, di sini merupakan tempat mereka, tidak takut pada mobil, bahkan beberapa malah menghadang tepat di depan mobil. Segerombolan hewan pertama yang kami dekati adalah Zebra, beberapa dari mereka, mendekati mobil, malah menggigit-gigit talang air mobil, sampai hampir pecah, dan jigongnya nempel di kaca samping.
Kami berjalan terus, ada kijang, gajah, jerapah, burung kasuari, llama, burung onta, kudanil, monyet, babi rusa, buaya, beruang madu, dan juga binatang buas seperti singa dan harimau.
Tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata kepuasan kami (terutama Asyila dan Nadira), bisa berdekatan dan mengamati hewan-hewan sedekat dan sejelas ini. Asyila malah mencatat hewan-hewan yang kita lalui di notes kecil.
2. Setelah muter naik mobil, parkir, lalu menyaksikan atraksi operet yang diperankan oleh gajah.
Gajahnya sudah terlatih, bisa berakting, termasuk pura-pura pincang, dan juga berdiri hanya 1 kaki.
3. Kami naik kereta gantung agar bisa mengamati TSI dari atas.
4. Memutari taman burung untuk kemudian makan di SFC (Safari Fried Chicken).
5. Menyaksikan atraksi lainnya berupa atraksi Harimau, Singa Laut, Burung Pemangsa, serta Wild Wild West. Semuanya memuaskan dan ditangani secara profesional.
Setelah puas, kami kembali ke Villa, tak lupa pula kami beli stiker TSI.
Sampai di Kepodang sudah sore, aku mandi untuk siap-siap ke Jakarta, ternyata yang lain masih pada ingin berenang, ya sudah mereka puas-puasin berenang sebelum balik.
Nadira tak mau kalah, apa gaya kakaknya diikutin, telentang ... ikut, muter-muterin badan ... ikut juga, senang sekali. Mereka berdua pake pelampung.

Akhirnya sebelum maghrib kami meninggalkan puncak untuk siap-siap kembali beraktifitas di Jakarta.

23 Maret 2008

Rumah Baru dan Nadira 2 tahun

Alhamdulillah,
acara sederhana kami yaitu syukuran untuk menempati rumah baru yang digabung pula dengan acara ulang tahun anak ke-2 kami (22 Maret 2008) telah berlangsung sukses seperti yang diinginkan.
Kami hanya mengundang kerabat dekat, Eyang Enin, om Edi Bi Ci, dan Bi Nonon, serta pak Ustadz Fauzi yang sekaligus kami minta untuk memimpin doa.
Kami benar-benar bersyukur ke hadirat Allah swt karena telah menunjukkan jalannya sehingga kami dapat memiliki rumah ini, birapun bukan rumah yang benar-benar baru, tapi setelah direnovasi selama sekitar 2 bulan, telah memenuhi apa yang kami inginkan.
Rumah kami letaknya di Pondok Bambu (Maaf, alamat lengkapnya tidak kami tulis, demi keamanan semata), 2 lantai, namun lantai ke-2 tidak selebar lantai pertama.
Kami rasakan rumah kami luas sekali untuk keluarga kecil dengan 2 anak, ruang tengahnya bisa untuk bermain sepuasnya, yang sekaligus sebagai ruang keluarga, untuk nyantai nonton TV, di dekat situ juga, kutempatkan barang favoritku yaitu komputer yang bagiku benar-benar alat serba guna, bisa untuk bekerja, nonton film, nyenengin anak, membantu anakku belajar, dll.
Alhamdulillah, komponen utama rumah sudah terpenuhi:
Ruang tamu, Ruang keluarga, Kamar tidur utama, Kamar tidur anak, Ruang makan, Dapur, Kamar mandi (2), serta garasi, uniknya, garasi kami ada 2 dengan arah berbeda membentuk siku-siku, jadi muat untuk 2 mobil.
Itu untuk lantai 1, untuk lantai 2, ada Ruang tidur untuk tamu, Ruang tidur untuk maid, Kamar mandi, tempat jemuran, serta aula mini di tengah.

Acara syukuran ini, kami gabung dengan acara ulang tahun ke-2 Nadira, sehingga ada 2 macam makanan utama, yaitu nasi tumpeng dan tart ulang tahun.
Setelah dhuhur, acara selesai, muter membagi bingkisan ke tetangga serta mengantar saudara-saudara pulang.

Sekali lagi Alhamdulillah, karena Allah telah memberikan kemudahannya sehingga kami bisa menempati rumah baru ini, harapan dan doa kami, berilah ridho di rumah kami yang baru ini, agar kami bahagia di sini, anak-anak betah dan rajin belajar di sini, serta sukseslah yang kami dapat di sini. Amiiin.

21 Maret 2008

Rencana Syukuran Pondok Bambu

Alhamdulillah,
Setelah beberapa bulan berlalu, setelah melewati masa renovasi yang melelahkan, kami berencana melakukan syukuran rumah baru kami yang lokasinya di Pondok Bambu, dekat masjid Asy - Syaakiriin.
Rencanyanya, tidak banyak yang kami undang, hanya saudara dekat serta pak Ustadz Fauzi yang dulu rutin mengadakan pengajian di rumah Cipinang Muara seminggu sekali.
Syukurannya, insya Allah berlangsung besok, Sabtu, 22 Maret 2008.
Perlengkapan sudah disiapkan, makanan sudah dipesan, semoga besok sukses.
Cerita akan dilanjutkan besok.

Sibuknya Asyila

Papa sibuk, Mama sibuk, Orang tua jelas sibuk, sibuk bekerja, sibuk biar dapur tetap ngebul.
Kata kata di atas benar sekali, namun,..., ada satu hal yang mencengangkan kami: Asyila yang baru kelas 1 SD (SD Putra) sibuknya minta ampun.
Untuk berangkat sekolah, ransel bawaannya, tak kurang 20 buku dibawanya, itu semua dipakai.
Di sekolah jelas sibuk belajar dengan bimbingan bu Fitri gurunya. Pulang sekolah, harus ngerjakan PR yang lumayan memeras otak juga.
Kursus, ..., hm, yang ini, sebagai ortu, rasanya dulu mengenal kursus di SMA, kini anakku yang masih 1 SD sudah ngambil 2 kursus:
1. Kursus English di ECT Cipinang hari Senin dan Kamis pk. 14:30 ~ 16:00.
2. Kursus Sempoa di ECT Cipinang hari Selasa dan Jumat pk. 14:30 ~ 16:00.

Ya, memang dunia terus berputar, dan rasanya semakin cepat saja, anakku yang masih belia mau tak mau harus bertanggung jawab untuk kemajuan dirinya, di sela masa bermainnya.

Diam-diam gigit papa

Kilas Balik.
Nadira belum 2 tahun, sedang aktif-aktifnya. Apa aja dipegang, yang njagain nggak boleh meleng, naik kursi, ngisi gelas dengan air dispenser, buka dan nutup laci, iih ngeri kalau nggak dijaga, terutama kalau dia naik tangga ke lantai 2, takutnya jatuh.

Ngomongnya alhamdulillah sudah lancar, dia suka nyanyi juga, karena sering nonton VCD lagu anak-anak, dia suka bersenandung sendiri nyayiin lagu cicak cicak di dinding.
Sore itu, rencananya mau direkam di Handycam pas dia nyanyi lagu itu, ..., dia mulai: "Cicak cicak di dinding, berhenti sebentar, diam diam .... gigit papaaaaa, waaah dasar bocah, pas mau direkam malah nggak bener syairnya. Yo wis lah, sing penting seneng.

25 Februari 2008

Fit Plus Datang

Minggu, 24 Februari 2008
Di Pondok Bambu adalah waktunya nyantai buat kami, anak-anak main, kami menyempatkan istirahat setelah 5 hari bekerja.
Siang, Eyang Naryo datang untuk bersamaku mau masang siku buat lemari agar aman, tidak jatuh.
Pas jam makan siang, seperti biasa kalau di Pd. Bambu, Asyila bertugas menulis mau beli makan apa siang ini. Beli makannya di warteg dekat rumah.
Siang itu juga, enin Tuti di Cip Mur nelpon, ternyata mainanku (sepeda statis) dari Fit Plus yang kubeli sebulan yang lalu telah datang, orangnya lagi merakitnya.
Setelah eyang pulang, dia langsung call Asyila menceritakan FitPlus ini, tak disangka, A jadi pengin banget balik ke CipMur , biasanya padahal maunya malam pulangnya.
Sore hari, A, N, dan mbak Marni main deket masjid, aku nyuci mobil.
17:30 balik ke Cip Mur.

Sampai Cip Mur senang deh sudah ada sepeda statis. A langsung nyoba, dudukan kursinya dipendekin dulu, N juga mau nyoba, tapi masih terlalu kecil dia.
Pokoknya sekarang, biarpun hujan, kami tetap bisa olahraga di dalam rumah.

24 Februari 2008

Bapak Ibu di Duta

Sabtu, 23 Februari 2008
Pagi ini kami (aku dan istriku) ke Perumahan Duta Mekar Asri Cileungsi, ke tempat bapak ibu Sudjar.
Mereka berdua sudah berumur, sudah tua, Ibu bahkan terkena stroke sehingga, kedua tangannya menekuk dan tidak bisa/ sakit jika diluruskan. Dan kondisinya sekarang hanya bisa berbaring.
Bapak hobby olahraga, namun karena harus menunggu ibu yang sakit ini, acara olahraganya berhenti total.
Di sana aku dan Yayang kerja sekuat tenaga, ngurusin bapak ibu, mulai dari mbeliin radio tape agar bapak ibu bisa mendengarkan kaset agama seperti Asma Ulhusna, Juz Amma, dst, beli sprei, senter, dsb.
Di sana kami ganti sprei lama, sarung guling dan bantal, mberesin meja makan, kalendar, dll.
Magrib baru balik dari Duta.

Malamnya , karena sudah janji sama anak, biarpun mereka sudah tidur, kami tetap ke Pondok Bambu.
Kedua anak kami kami gendong aja ke mobil, eeh, di jalan pada bangun, N bangun pas mau berangkat, sedang A bangun pas aku beli nasgor.
Malam hari sampai di Pondok Bambu khan tenang, biar besok bisa full ngurusin macam-macam.

"Pancies" Permata Hijau

Jumat, 22 Februari 2008
Pagi 06:20 seperti biasa Asyila sudah dijemput mang Ibi untuk berangkat ke SD Putra.
Pas aku lagi mandi, istriku teriak dari luar, "Mas, cepetan, kita harus ke SD Putra dulu, karet Asyila (10 buah) yang nantinya digunakan di pelajaran PLBJ ketinggalan.
Ya udah, bareng istriku, ke SD Putra dulu, sampai sana, beres, Asyiila malah belum nyampe.
Tentu saja kami jadi lebih siang sampe kantor karena rutenya yang muter dulu.

Abis pulang kantor, aku dan temen-temen sebagianku makan-makan di "Pancies" Permata Hijau.
Terus terang bagiku makanan yang ditawarkan sangat asing bagiku.
Ada Pancake Melon, Mango, bertabur Oreo, dll, dsb.
Dari sana 20:30, njemput istriku yang sudah sudah ke Carefour dari kantornya.
Beli macam-macam, termasuk pampers orangtua, untuk ibu di Duta.

22 Februari 2008

Bermain di Pondok Bambu

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang baru sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).

Kamis, 7 Februari 2008
Hari ini hari libur, tahun baru Imlek.
Kami sekeluarga ke rumah yang di Pondok Bambu.
Betapa senangnya anak-anak, banyak kecoa mati-pun malah jadi mainan.
Aku nyuci mobil, pada ikutan nyuci.
Bukan bersihnya mobil sih yang dicari akhirnya, tapi suasana kekeluargaan, kebersamaan, tidak ada yang cemberut kalau udah bareng-bareng kaya' gini, ketawa semua, saling semprot air hingga basah kuyup, etc, etc.

Main di halaman rumah, maupun di dalam rumah, rame deh.
Ini foto anak kami difoto abis mandi sore.

Mati listrik

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang baru sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).

Rabu, 20 Februari 2008
Pagi ini yang tak biasa adalah, istriku tidak bareng aku ke kantor, karena dia memilih istirahat karena memang sakit, jadi butuh memulihkan tenaga.
Aku bekerja seperti biasa biarpun agak sakit, habis, nggak enak juga lah, wong cuma sakit ringan koq sampai nggak masuk. Obat kubawa ke kantor biar tetap bisa kuminum.
Sore pulang on time, tak dinyana, ternyata di rumah lagi mati listrik.
Di dalam, istriku dan Asyila lagi makan diterangi lilin. Nadira lagi main, dasar bocah, lilin pada ditiupin dikira acara ultah.
Sekitar jam 19:30 bersama mertua, nyalain genset, lumayan, lampu dan ac bisa nyala.
Bocah memang agak susah tidur kalau udara panas.
Alhamdulillah, 23:00 udah nyala lagi. matiin genset, pake PLN lagi.

Sakit berdua

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang baru sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).

Selasa, 19 Februari 2008
Hari ini kami berangkat ke kantor berdua naik Taruna.
Ada kesamaan yang kami rasakan hari ini, kami berdua sama sama sakit karena cuaca akhir-akhir ini yang kurang baik.
Habis pulang kantor, istirahat dulu, lalu kami berdua ke dr. Ridwan untuk periksa. Karena ke dokter pk. 21:30, sudah tidak ada antrian.
Istriku duluan, badannya berasa lemes, sakit gejala tiphus.
Aku merasa batuk, radang tenggorokan.
Setelah ngantar istri pulang, aku ke apotik Rini untuk ambil obat.
Jam 11:30 malam baru aku sampe rumah.
Minum obat lalu tidur.

21 Februari 2008

Berangkat sendiri

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang baru sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).

Senin, 18 Februari 2008
Hari ini seperti biasa, aku berangkat kantor naik Taruna biru, yang tidak biasa adalah istriku tidak mendampingi di sebelahku. Hari ini dia ada acara ke Pertamina Cikampek, pilot project BCA - Pertamina. Bekerja di kantor seperti biasa, sore bisa pulang on time deh.
Karena on time, dari Pancoran ke Cipinang Muara belum terlalu kena macet.
Makan dulu, 18: 20an sampai rumah pas magrib. Anak-anak seneng banget aku pulang cepet. Pada minta gendong, etc, etc.
Istriku, dari Cikampek ternyata dilanjut ke depot Ujung Berung Bandung. Sore baru ke sana.
19:00an baru balik dari Bandung. 21:00 lewat baru sampai di rumah.

17 Februari 2008

Kilas Balik: Bermain di Citra Land

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang belum sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).
Sabtu, 9 Februari 2008
Hari itu istriku, Endang mengikuti seminar/workshop Public Speaking di Citra Land. Paginya aku antar dia. Lalu aku pulang, di rumah aku bermain bersama anak (Asyila, 6 th, serta Nadira, belum 2 th), tak lupa juga mengingatkan dan membantu Asyila nyelesaiin PR-nya. Dia kelas 1B di SD Putra.
Sorenya untuk nyenengin anak, sesuai kesepakatan dengan istriku, pas njemput dia, kuajak kedua anakku, mereka senang sekali, apalagi di sana banyak stand permainan, serta ramai suasana imlek.

Di lantai dasar, anakku puas main komidi putar berbentuk kapal.

Lalu kami naik ke lantai 5, istriku mencoba Flash Card di sebuah toko roti.
Ternyata di lantai 4 banyak arena permainan juga, ada stand tertutup (hanya yang mbayar yang boleh masuk) yang berisi berbagai macam permainan dan mbayarnya untuk 1/2 jam atau 1 jam (ortu boleh ndampingin).
Anakku main di situ, puasnya minta ampun, main prosotoan, danau bola, naik tangga, turun tangga, si kakak memforsir tuh tenaganya, si adik tidak mau kalah, apa yang dilakukan kakaknya, dia pasti ingin mencobanya juga.
Abis capek, makan deh kami di Bakmi Gang Kelinci.
Pulangnya,
seperti biasa di mobil mereka pada tidur karena kecapean.

Asyila Tampil di Ultah ECT

Hari Minggu inilah acara puncak ultah ECT (6 tahun) yang dilangsungkan di SMK 50. Anakku Asyila sudah siap manggung.
Aku, Istriku, Asyila, Nadira (anak kedua), serta Marni (pengasuh anak) sampai di SMK 50 pukul 8:15. Di sana sudah ramai (terutama anak-anak) karena ECT mengundang puluhan sekolah untuk berpartisipasi.
Di sekeliling panggung (tempatnya di lapangan SMK 50) sudah disediakan berbagai stand, ada game, penjualan (suvenir, VCD, makanan), serta pameran science.
Lucunya, Nadira begitu sampai, langsung naik Odong-Odong yang ada di sana, biarpun abang-nya juga belum ada. Itu anak memang suka sekali naik itu untuk hiburan dan kadang biar gampang makan.

Asyila akan manggung sekitar pk. 10:30 sehingga masih cukup waktu untuk main lari-larian bareng temennya, liat-liat stand, serta main game-game yang ada. Istriku yang mendampingi Asyila.
Pas acara puncak (Asyila tampil), seperti biasa, aku dan istriku bagi tugas. Aku yang nge-shoot pake Handycam, sedangkan istriku pake kamera digital.
Sukses-lah, dia tampil bersama siswa/i ECT (kursus Inggris) yang level 2.
Abis itu, tenang deh, tinggal beli makanan, balon, harum manis, ngelihat Asyila ikutan kuiz, lalu pulang.
Malamnya, seperti biasa, hasil foto dan video ditonton bersama di TV.

Who is she

Who is she ... who is she ...

Setelah vakum sangat lama, dikarenakan aku tadinya ingin menulis yang serius, yang berhubungan dengan bisnis, berhubungan dengan pekerjaan, ternyata malah membelengguku dalam kekakuan sehingga malah tidak nulis nulis. Tapi pelan-pelan, mulai hari ini, aku mencoba banting stir, ide yang akan kutulis datangnya akan berasal dari anggota keluargaku sendiri, aku (terutama), istriku, dan kedua anakku. Ide yang hadir diharapkan takkan ada habisnya.

Who is she ... who is she ... Itulah yang diucapkan anakku Asyila pada gladi resik perayaan acara ulang tahun ECT, tempat kursus Englishnya.
Lengkapnya: Who is she ... who is she ... she is my mother .. she is my Mom.
Kalimat itu diucapkan oleh anak pertamaku sambil meliuk-liukkan tubuh sesuai skenario yang ada bersama dengan puluhan teman-temannya di ECT.
Gladi resiknya sendiri berlangsung di SMK 52 Jakarta Timur.
Rencananya besok adalah acara puncaknya.
Aku, istriku, dan Nadira adiknya mengikuti gladi resik tersebut. Betapa senang Asyila, apalagi adiknya ngikutin kata-kata Huisse huisse (who is she).

Sorenya, aku, istriku, dan Asyila ke Ambassador membeli kelengkapan untuk keperluan acara besok.

Semoga besok acaranya sukses.