25 Februari 2008

Fit Plus Datang

Minggu, 24 Februari 2008
Di Pondok Bambu adalah waktunya nyantai buat kami, anak-anak main, kami menyempatkan istirahat setelah 5 hari bekerja.
Siang, Eyang Naryo datang untuk bersamaku mau masang siku buat lemari agar aman, tidak jatuh.
Pas jam makan siang, seperti biasa kalau di Pd. Bambu, Asyila bertugas menulis mau beli makan apa siang ini. Beli makannya di warteg dekat rumah.
Siang itu juga, enin Tuti di Cip Mur nelpon, ternyata mainanku (sepeda statis) dari Fit Plus yang kubeli sebulan yang lalu telah datang, orangnya lagi merakitnya.
Setelah eyang pulang, dia langsung call Asyila menceritakan FitPlus ini, tak disangka, A jadi pengin banget balik ke CipMur , biasanya padahal maunya malam pulangnya.
Sore hari, A, N, dan mbak Marni main deket masjid, aku nyuci mobil.
17:30 balik ke Cip Mur.

Sampai Cip Mur senang deh sudah ada sepeda statis. A langsung nyoba, dudukan kursinya dipendekin dulu, N juga mau nyoba, tapi masih terlalu kecil dia.
Pokoknya sekarang, biarpun hujan, kami tetap bisa olahraga di dalam rumah.

24 Februari 2008

Bapak Ibu di Duta

Sabtu, 23 Februari 2008
Pagi ini kami (aku dan istriku) ke Perumahan Duta Mekar Asri Cileungsi, ke tempat bapak ibu Sudjar.
Mereka berdua sudah berumur, sudah tua, Ibu bahkan terkena stroke sehingga, kedua tangannya menekuk dan tidak bisa/ sakit jika diluruskan. Dan kondisinya sekarang hanya bisa berbaring.
Bapak hobby olahraga, namun karena harus menunggu ibu yang sakit ini, acara olahraganya berhenti total.
Di sana aku dan Yayang kerja sekuat tenaga, ngurusin bapak ibu, mulai dari mbeliin radio tape agar bapak ibu bisa mendengarkan kaset agama seperti Asma Ulhusna, Juz Amma, dst, beli sprei, senter, dsb.
Di sana kami ganti sprei lama, sarung guling dan bantal, mberesin meja makan, kalendar, dll.
Magrib baru balik dari Duta.

Malamnya , karena sudah janji sama anak, biarpun mereka sudah tidur, kami tetap ke Pondok Bambu.
Kedua anak kami kami gendong aja ke mobil, eeh, di jalan pada bangun, N bangun pas mau berangkat, sedang A bangun pas aku beli nasgor.
Malam hari sampai di Pondok Bambu khan tenang, biar besok bisa full ngurusin macam-macam.

"Pancies" Permata Hijau

Jumat, 22 Februari 2008
Pagi 06:20 seperti biasa Asyila sudah dijemput mang Ibi untuk berangkat ke SD Putra.
Pas aku lagi mandi, istriku teriak dari luar, "Mas, cepetan, kita harus ke SD Putra dulu, karet Asyila (10 buah) yang nantinya digunakan di pelajaran PLBJ ketinggalan.
Ya udah, bareng istriku, ke SD Putra dulu, sampai sana, beres, Asyiila malah belum nyampe.
Tentu saja kami jadi lebih siang sampe kantor karena rutenya yang muter dulu.

Abis pulang kantor, aku dan temen-temen sebagianku makan-makan di "Pancies" Permata Hijau.
Terus terang bagiku makanan yang ditawarkan sangat asing bagiku.
Ada Pancake Melon, Mango, bertabur Oreo, dll, dsb.
Dari sana 20:30, njemput istriku yang sudah sudah ke Carefour dari kantornya.
Beli macam-macam, termasuk pampers orangtua, untuk ibu di Duta.

22 Februari 2008

Bermain di Pondok Bambu

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang baru sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).

Kamis, 7 Februari 2008
Hari ini hari libur, tahun baru Imlek.
Kami sekeluarga ke rumah yang di Pondok Bambu.
Betapa senangnya anak-anak, banyak kecoa mati-pun malah jadi mainan.
Aku nyuci mobil, pada ikutan nyuci.
Bukan bersihnya mobil sih yang dicari akhirnya, tapi suasana kekeluargaan, kebersamaan, tidak ada yang cemberut kalau udah bareng-bareng kaya' gini, ketawa semua, saling semprot air hingga basah kuyup, etc, etc.

Main di halaman rumah, maupun di dalam rumah, rame deh.
Ini foto anak kami difoto abis mandi sore.

Mati listrik

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang baru sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).

Rabu, 20 Februari 2008
Pagi ini yang tak biasa adalah, istriku tidak bareng aku ke kantor, karena dia memilih istirahat karena memang sakit, jadi butuh memulihkan tenaga.
Aku bekerja seperti biasa biarpun agak sakit, habis, nggak enak juga lah, wong cuma sakit ringan koq sampai nggak masuk. Obat kubawa ke kantor biar tetap bisa kuminum.
Sore pulang on time, tak dinyana, ternyata di rumah lagi mati listrik.
Di dalam, istriku dan Asyila lagi makan diterangi lilin. Nadira lagi main, dasar bocah, lilin pada ditiupin dikira acara ultah.
Sekitar jam 19:30 bersama mertua, nyalain genset, lumayan, lampu dan ac bisa nyala.
Bocah memang agak susah tidur kalau udara panas.
Alhamdulillah, 23:00 udah nyala lagi. matiin genset, pake PLN lagi.

Sakit berdua

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang baru sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).

Selasa, 19 Februari 2008
Hari ini kami berangkat ke kantor berdua naik Taruna.
Ada kesamaan yang kami rasakan hari ini, kami berdua sama sama sakit karena cuaca akhir-akhir ini yang kurang baik.
Habis pulang kantor, istirahat dulu, lalu kami berdua ke dr. Ridwan untuk periksa. Karena ke dokter pk. 21:30, sudah tidak ada antrian.
Istriku duluan, badannya berasa lemes, sakit gejala tiphus.
Aku merasa batuk, radang tenggorokan.
Setelah ngantar istri pulang, aku ke apotik Rini untuk ambil obat.
Jam 11:30 malam baru aku sampe rumah.
Minum obat lalu tidur.

21 Februari 2008

Berangkat sendiri

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang baru sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).

Senin, 18 Februari 2008
Hari ini seperti biasa, aku berangkat kantor naik Taruna biru, yang tidak biasa adalah istriku tidak mendampingi di sebelahku. Hari ini dia ada acara ke Pertamina Cikampek, pilot project BCA - Pertamina. Bekerja di kantor seperti biasa, sore bisa pulang on time deh.
Karena on time, dari Pancoran ke Cipinang Muara belum terlalu kena macet.
Makan dulu, 18: 20an sampai rumah pas magrib. Anak-anak seneng banget aku pulang cepet. Pada minta gendong, etc, etc.
Istriku, dari Cikampek ternyata dilanjut ke depot Ujung Berung Bandung. Sore baru ke sana.
19:00an baru balik dari Bandung. 21:00 lewat baru sampai di rumah.

17 Februari 2008

Kilas Balik: Bermain di Citra Land

"Kilas balik" kumaksudkan sebagai posting yang belum sempat kutulis sedangkan kejadiannya sudah terlewat (bukan hari ini).
Sabtu, 9 Februari 2008
Hari itu istriku, Endang mengikuti seminar/workshop Public Speaking di Citra Land. Paginya aku antar dia. Lalu aku pulang, di rumah aku bermain bersama anak (Asyila, 6 th, serta Nadira, belum 2 th), tak lupa juga mengingatkan dan membantu Asyila nyelesaiin PR-nya. Dia kelas 1B di SD Putra.
Sorenya untuk nyenengin anak, sesuai kesepakatan dengan istriku, pas njemput dia, kuajak kedua anakku, mereka senang sekali, apalagi di sana banyak stand permainan, serta ramai suasana imlek.

Di lantai dasar, anakku puas main komidi putar berbentuk kapal.

Lalu kami naik ke lantai 5, istriku mencoba Flash Card di sebuah toko roti.
Ternyata di lantai 4 banyak arena permainan juga, ada stand tertutup (hanya yang mbayar yang boleh masuk) yang berisi berbagai macam permainan dan mbayarnya untuk 1/2 jam atau 1 jam (ortu boleh ndampingin).
Anakku main di situ, puasnya minta ampun, main prosotoan, danau bola, naik tangga, turun tangga, si kakak memforsir tuh tenaganya, si adik tidak mau kalah, apa yang dilakukan kakaknya, dia pasti ingin mencobanya juga.
Abis capek, makan deh kami di Bakmi Gang Kelinci.
Pulangnya,
seperti biasa di mobil mereka pada tidur karena kecapean.

Asyila Tampil di Ultah ECT

Hari Minggu inilah acara puncak ultah ECT (6 tahun) yang dilangsungkan di SMK 50. Anakku Asyila sudah siap manggung.
Aku, Istriku, Asyila, Nadira (anak kedua), serta Marni (pengasuh anak) sampai di SMK 50 pukul 8:15. Di sana sudah ramai (terutama anak-anak) karena ECT mengundang puluhan sekolah untuk berpartisipasi.
Di sekeliling panggung (tempatnya di lapangan SMK 50) sudah disediakan berbagai stand, ada game, penjualan (suvenir, VCD, makanan), serta pameran science.
Lucunya, Nadira begitu sampai, langsung naik Odong-Odong yang ada di sana, biarpun abang-nya juga belum ada. Itu anak memang suka sekali naik itu untuk hiburan dan kadang biar gampang makan.

Asyila akan manggung sekitar pk. 10:30 sehingga masih cukup waktu untuk main lari-larian bareng temennya, liat-liat stand, serta main game-game yang ada. Istriku yang mendampingi Asyila.
Pas acara puncak (Asyila tampil), seperti biasa, aku dan istriku bagi tugas. Aku yang nge-shoot pake Handycam, sedangkan istriku pake kamera digital.
Sukses-lah, dia tampil bersama siswa/i ECT (kursus Inggris) yang level 2.
Abis itu, tenang deh, tinggal beli makanan, balon, harum manis, ngelihat Asyila ikutan kuiz, lalu pulang.
Malamnya, seperti biasa, hasil foto dan video ditonton bersama di TV.

Who is she

Who is she ... who is she ...

Setelah vakum sangat lama, dikarenakan aku tadinya ingin menulis yang serius, yang berhubungan dengan bisnis, berhubungan dengan pekerjaan, ternyata malah membelengguku dalam kekakuan sehingga malah tidak nulis nulis. Tapi pelan-pelan, mulai hari ini, aku mencoba banting stir, ide yang akan kutulis datangnya akan berasal dari anggota keluargaku sendiri, aku (terutama), istriku, dan kedua anakku. Ide yang hadir diharapkan takkan ada habisnya.

Who is she ... who is she ... Itulah yang diucapkan anakku Asyila pada gladi resik perayaan acara ulang tahun ECT, tempat kursus Englishnya.
Lengkapnya: Who is she ... who is she ... she is my mother .. she is my Mom.
Kalimat itu diucapkan oleh anak pertamaku sambil meliuk-liukkan tubuh sesuai skenario yang ada bersama dengan puluhan teman-temannya di ECT.
Gladi resiknya sendiri berlangsung di SMK 52 Jakarta Timur.
Rencananya besok adalah acara puncaknya.
Aku, istriku, dan Nadira adiknya mengikuti gladi resik tersebut. Betapa senang Asyila, apalagi adiknya ngikutin kata-kata Huisse huisse (who is she).

Sorenya, aku, istriku, dan Asyila ke Ambassador membeli kelengkapan untuk keperluan acara besok.

Semoga besok acaranya sukses.